Wednesday, January 29, 2014

ILU IMU INU Cungkriiing....

Tentang perasaan yang tak pernah ku mengerti ke mana dan untuk siapa. Pun tentang dia yang kini menjadi belahan jiwa hingga mampu menjadi warna yang tak hanya hitam dan putih. Ia lebih indah dari sekedar pelangi, ia pun lebih dari sekedar penyempurna bagiku yang tak sempurna. Ialah CINTA. Tentangku yang mencintanya tanpa batas, tanpa balasan, tanpa berharap cintanya kepadaku lebih dari yang ku punya. Aku mencintaimu lebih dari sekadar yang kau tau, Cungkring...
Terbiasa bersama, apapun yang dilakukan selalu melakukannya berdua, tak terpisah, tak lengah dan jengah, yang penting berdua. Bukan berharap selalu menyenangkan hati satu sama lain, namun kami berdua sama-sama belajar untuk saling mengerti bagaimana cara dewasa dan saling menghargai. Dia yang diciptakan olehNya tanpa ku minta, dia yang mencintaiku tanpa ku minta, dia yang telah memilihku tanpa ku minta, dia yang menjadikan aku lebih dihargai dan dikasihi tanpa ku minta, dan dia yang tak pernah lelah mengingatkan aku bila ku lakukan sebuah kekhilafan. I love you Cungkriiing...
Kebersamaan itu hari ini terasa ganjil, jauh darinya membuatku seakan ingin mati (*lebaysitik), rasa rindu padanya menghukumku hingga tak tau apa ini namanya. Jauh darinya menjadikan hampa, makan enak terasa tak enak, hidup nyanyak terasa tak nyanyak, iya... di sini terlalu memikirkan tentang yang di sana. Sedang apakah dia? bagaima keadaannya? sudahkah dia makan sudahkah dia mandi? sudahkah dia sholat? tidurkah dia dengan nyenyak? amankah dia di sana? Ah, sesungguhnya aku terlalu mengkhawatirkannya. Bagaimana tidak, aku yang menjadi alarm hidupnya, yang selalu mengingatkan ketika ia lengah akan semuanya, yang memarahinya ketika ia ingin membangkang, memeluknya ketika ia resah dan bimbang, mengatur segala macam yang ia butuhkan. Ku harap perasaan seperti ini lumrah. Yah karena aku meninggalkan seseorang yang amat sangat mencintaiku. Hheehhee :p (*hey kamu Cungkring, jangan GeeR yeeee... :*)

Cungkring, hari ini rasanya aneh, ada yang hilang, ada yang kurang. Iya, kurang kamu di sini. Yang biasanya tak henti membuatku ngakak akan tingkah konyolmu. Cungkring, kamu baik-baik aja kan? Tidurnya nyenyak kan? Tidurnya pakek kasur kan? Pakek selimut+bantal nggak? Cungkring, hari ini makan apa? Nggak apa2 ya hari ini makan sendiri? Aku makan enak tapi kurang enak soalnya nggak sepiring/sebungkus sama kamu. Hahhahaaa... Cungkring, jangan galau yaa, galaunya nunggu aku balik ke kota biar ku hibur kamu sampai tertawa terkencing-kencing. Hhehhee :)
Aaaaakk... Kangen muka kamu yang abstrak itu. Kangen kamu yang sukanya nggak jelas, telmi, jayus, dan seenaknya sendiri. Dan yang jelas, kangen sama kamu yang cinta mati sama aku. Wahahhha...
Will see you next week, yah Cungkring... Sabar dikit aja, entar pasti kita berjumpa. Dan akan ku total hutang rindumu yang tak terbendung itu. Hhhihihihi :) Heppi-heppi ya sayaaank, tak apa seminggu tanpa bidadari bhuletmu, ini. Meski terpisah oleh jarak, ruang, dan waktu, namun hati kita tetap menyatu. Walau jauh di mata tapi dekat di hati. #eeeaaaa miss you so muchoo, Cungkriiing :*

Yang punya blogg ini lagi kangen sama pacarnya, jadi rada alay bin lebay dikit. Nggak papalaah... Cungkring, jaga hati yaaak! I love you to the max... :)

No comments:

Post a Comment