Happy Sunday... *sambil kucek-kucet mripat* hoooaammmzzzZZZzz -____-
Iya, seharusnya memang hepi. Seharusnya loh...
Tapi ini kok gimanaaa gitu. Selain ini mata panda bingits karena kurang tidur, hati juga lagi dilanda gundah gulana tsaaaaaaaaaayy... Tanya kenapa? Tau lah... Ini juga masih nggak karuan nih pagi-pagi. Lagi muanja buanget kayaknya. Butuh perhatian. Pacar mana pacar?!? Pacar wooooeeey.... Oh belum bangun? Yah sudah. Pacar orang mana pacar orang?! #eh *ini minta digaplok banget sama pacar sendiri*|| Dan ternyata saya dicuekin pacar tersayang, pemirsaaahh... dia masih molor brooohh... Iya, kecapekan mungkin. *gelitikin si Cungkring biar bangun*
Ini GUNDAH sisa malam Minggu semalam. Entahlah, seharusnya sih ada alasan, ADA APA DENGAN GUNDAH?? tapi sungguh, akupun tak paham dengan apa yang ku pikirkan. Dan, iya, terang saja aku melukai pacar sendiri. Tidak, meski tanpa sengaja, tidak secara langsung, namun aku sadar betul, itu sikap salah. Iya, fatal! Apalagi, membiarkan ia berfikir "aku mulai bosan dengan(nya)". Aku melihatnya. Melihatmu marah, bahkan membiarkanmu sendiri dalam kebingungan. Iya, aku tau itu rasa pedulimu padaku. Aku tau itu. Kau mengutuk dirimu sendiri pun membuatku ingin mengutuk diriku sendiri juga karena membiarkanmu merasa bersalah. Ah tidak, Cungkringku... Aku hanya jenuh dengan diriku sendiri, tanpa alasan yang aku sendiri tak mengerti dan tak mampu menemukan sebuah jawaban. Aaaaaaaaakkkk.... *bengok-bengok dalam hati*
Berasa ditabokin, ketika tau si Cungkring berpikir tentang "aku mulai bosan dengan(nya)". Berasa kesentil meeennn... #makjlebgiturasanya Tetiba, justru membuatku berpikir, jika ternyata suatu hari nanti aku yang justru tak mampu jauh dari dia (Cungkring). Kebersamaan yang tak mampu ku lukiskan rasa bahagianya yang hampir dia persembahkan untukku tiap hari (akan) berlalu dengan perlahan namun pasti. Tidak, sedikitpun tak ada niat untuk meninggalkanmu, Cungkring... Apapun yang terjadi, untuk saat ini (dan semoga) akan selalu melihat kau persembahkan sejuta bahagia yang tanpa aku duga. Terima kasih untuk begitu peduli, meski sejujurnya tak yakin, hubungan ini akan berjalan tanpa liku. Namun percayalah, aku masih di sini bersamamu melewati hari "gila" ini bersamamu. Dan berharap bahagia senantiasa mengiringi langkah kita. Saat ini, aku sendiri bukan apa-apa tanpamu, dan begitu juga denganmu...
Memelukmu semalam, ternyata tak cukup mengobati rasa bersalahku karena keingintahuanmu. Bukan, itu bukan tentang kamu yang "kepo", aku melihatnya sebagai rasa peduli dan kekhawatiran yang begitu besar terhadapku, *bodooo mau dibilang GR ataupun ke-PD-an*, dan hal itu terang ku sadari. Terima kasih karena begitu menyayangiku. Terima kasih karena telah bersedia menjagaku. Terima kasih tak terhingga (mungkin). Meski, perasaan takut tentang hal-hal yang tak diinginkan terkadang tiba-tiba datang menghantui. Dan itu yang bernama GUNDAH. Tetaplah rangkul aku jika aku mulai lelah, tetaplah memelukku jika aku mulai bosan, tetaplah menjagaku jika aku mulai ingin beranjak, tetaplah bersamaku ketika aku mulai jenuh, karena aku yakin dengan hal itu akan membuatku tetap merasa nyaman.
Aku tau, kau terluka. Usahamu untuk menyembunyikan luka itu bisa ku lihat. Aku tidak "sok tau", tapi aku melihat dan mengerti apa yang kamu rasakan semalam. Usahamu tetap tersenyum justru menyelipkan sedikit goresan buatku. Tidak, kau tidak menyakitiku, justru sebaliknya. Kau relakan dirimu takut tanpa membiarkanku tau apa yang kau pikirkan. Entah tentang drimu sendiri, tentang aku ataupun tentang orang lain. Yang jelas, apa yang kau rasakan, tanpa kau tau ku rasakan juga. Aku tak suka melihatmu bersedih. Tak suka melihat muka masammu itu. tak suka dengan senyum yang kau "manis-maniskan" itu. Aku tau. Dan itu menyakitkan. Plisss... Jangan perlihatkan rasa sedihmu. Jika perlu, buanglah semua itu demi aku, jikalau kau tak ingin membaginya denganku.
Meski tak yakin, ketahuilah... Siapapun orang itu yang begitu peduli denganku, maka aku akan berbalik lebih dan lebih untuk peduli dengannya. Jangan takut aku akan pergi! Dan jika suatu saat aku beranjak pergi meninggalkanmu, ketahuilah... semua itu tak akan merubah semuanya, karena aku percaya kau akan mendapat kebahagiaan lebih dari ketika bersamaku. dan mungkin, bukan aku orangnya yang akan menjagamu dan terbaik untukmu. But, now, I'm still here for you. Still here to give you a hug.... Memelukmu ketika kau lelah. Cungkring, I love you... :)
-MdN-
No comments:
Post a Comment