Wednesday, June 19, 2013

Nggak(pakek)judul

Hai hai hai hai kamu kamu kamu yang mukanya mirip patkay... Loh. Bahahhahaa... I am back, yeeaay... kembali lagi ke cas-cis-cuss  GJ ala gueh, (dijamin nggak masuk neraka kok kalau baca ini. Suweerr!! Ciyuuss!! Mi apapun daah)... Ayeeeyy... Cekidotttt!!!!

Sebenernya sih (lagi) rada bingung nih dengan perasaan yang nangkring di diri. Ah, kalau kata anak-anak gaul zaman sekarang (bilang) ---> lagi ababil nih perasaan alias galau coooy! Halah, tiap hari galau molooo, kapan beresnya nih orang??? ---> *sambil nunjuk diri sendiri* *remes-remes rambut yang panjang ala iklan shampo* (yowhben, suka-suka gueh. Ini urusan gueh, masalah buat situ?? *no coment*)

Guuuuys, pernah gak sih kamu ngerasain 'ditaksir' sama orang terdekat kamu, bisa dibilang sahabat bahkan bisa dianggap kayak sodara??? Dan kamu tau itu sejak lama, bahkan orang-orang di sekitarmu-pun merasakan hal 'beda' itu. Lalu, seseorang yang '(ngakunya) naksir' kamu itu (akhirnya) melakukan pengakuan (setelah) lama menyimpan perasaannya padamu. Hayoloooh, yang pernah ngacuung siiih, ngacung giih!!! Terus-terus-terus? --> (...terus belok kanan-kemudian naik-terus turun-lalu belok kiri-nikung dikit-nah nanjak lagi-namu gang-terus mlipir masuk dikit-keluar gang-kemudian serong kanan-serong kiri *sambil nyanyi lagunya cangcuters*...halah, kumat ngeheknya...<--- ini jangan ditiru ya, bisa sakit mata!)| *kemudian lanjut-kembali ke topik...--->Apaa yang kamu lakukan ketika mendapati seseorang menyatakannya? Gimana rasanya? Kaget nggak? Ah... *elus-elus perut yang mulai mengembung (hah? dikata ikan kembung? Haiiisshh...lupakan!)|| Yayayayaaa... Sebenernya sih agak malas menulis apalagi membahas masalah ini, soalnya takut salah ngomong coooy... *mulai fokus ke topik*---> Aku sih nggak marah, nggak kaget pula kalau orang yang selama ini ku anggap dan mengaku dirinya sebagai 'sahabat'-ku ternyata punya perasaan lebih. Bukan hal yang baru sebenernya siiik. Yah, bahkan 'mak comblang' yang tadinya mau '[ng]comblang[in]' sama yang diincer, eh taunya si 'peserta mak comblang' diembat 'mak comblang'-nya sendiri. Tsaaheelaahhh... Ujung-ujungnya sih gitu, pasti! Yang katanya "sahabat jadi cinta" percaya nggak percaya sih itu mungkin saja bisa terjadi, tapi nggak semuanya seperti itu. Catet!!! Aku salah satunya orang yang 'agak' nggak menyetujui hal tersebut. Sahabat mah sahabat aja, nggak usah deh nyoba-nyoba melebih-lebihkan kalau nggak mau kehilangan sahabat yang selama ini (hampir) apa-apa bareng. Nah, kalau ujungnya dari-sahabat-jadi-cinta-pacaran-terus-ternyata nggak cocok-putus-musuhan deh, berabe jadinya. Bikin dilema juga (bisa jadi)... Ngebayangin deh, kalau awalnya udah jadi sahabat baik terus jadi pacaran (kebanyakan) sih bisa jadi (nggak mungkin) bisa balikan lagi jadi sahabat seperti semula. Apalagi kalau kita yang sebenernya nggak nganggap lebih itu berusaha menetralkan kekakuan yang terjadi, tapi malah bikin semuanya justru 'aneh' dan gimana gitu... Ya gitu, ujungnya bikin senewen dan nyebelin tuh dengan situasi kayak gitu. Ya syukur-syukur sahabat yang naksir sama kita itu bisa "legowo" ketika kita tidak bisa jadi 'lebih' dari sekedar sahabat. Nah kalau nggak bisa, itu yang rada nyentil dan sama sekali tidak mengenakan. Think about it deehh!!! Ya, semuanya lumrah terjadi kok. Mau nggak mau, nggak ada yang (nggak)mungkin di dunia. Tapi, mending pikir-pikir dulu gih!! 

Oke oke... Nggak salah kok suka sama 'sahabat' sendiri, nggak ada yang ngelarang, tapi pikirin dulu deh. Yayayaya... terkadang dari sahabat bisa jadi cinta-cinta bisa jadi sahabat-dan dari cinta-pun bisa jadi benci, bahkan musuh. Yakin, nggak enak banget kalau ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Bikin mati kutu kalau ujungnya nggak baik. Nggak usah ngarep lebih, nggak usah neko-neko, sahabat ya sahabat aja siik. Hehehhee...|| 

Yaah, tapi nggak jarang juga ada sahabat yang ngakunya 'sahabat' malah berasa kayak pacar. Yah misalnya ngasih perhatian lebih, care banget sama kita...---> *contoh nih: (hal-hal sepele) "kamu lagi apa?" "udah makan belum?" "kamu lagi di mana?" "temenin jalan-jalan yuk!" etc (hal-hal lain yang sebenernya bisa dilakukan sendiri tapi sok-sok mau ngerepotin/ngebutuhin bantuan kita)... Tak ubahnya MODUS. Dan hal itu dilakukan secara terus menerus alias setiap hari. Ini yang juga aku nggak suka. Ehhmmm... nyang kayak gitu pantesnya disebut apaan yaa? PENGKHIANAT? Halaahh... Yah, pikir sendiri deh yang ngerasa gitu. Udah gedhe juga... :p|| Ati-ati yah, yang sahabatan sama seseorang yang (udah) punya gandengan bahkan istri! Waspadalah-waspadalah!!! Dari pada berakibat fatal loh yaaa... Inga'-inga' tiiiiiinng!!! *sambil memicingkan mata sebelah*

Sudah-sudah, masih terlalu dini buat ngebacot panjang lebar. Mending ngeteh-ngeteh/ngupi-ngupi/sarapan/mandi dulu giiih!! Yaelaahhh... Ini bermaksud bilanng kalau si penulis udah males nulis, ini ngetiknya aja(pakek)tengkurep(tanpa)salto sih, soalnya nahan perut yang (lagi) super-duper rewel beeett (sejak kemarin). Jadi, ane pamita dulu yaaaak, sampai bertemu di bacotan-bacotan gueh yang (kadang) nggak sinkron dengan apa yang terjadi. Looohh... *sungkem atu-atu para penikmat ocehan GJ*|| Selamat beraktifitas-jangan lupa sarapan-keep fighting! Yeeaahh... :))

Assalamu A'laikum teman-teman... *salam ngulet-ngulet ca'em*

No comments:

Post a Comment