Thursday, December 26, 2013

#BaladaDuitOhduit

Jika saat ini ditanya tentang hal tersulit apa yang membuat terasa berat dan amat sangat membuat stress? Dengan lantang gue akan menjawabnya. Ini berbicara tentang realistis aja sih... Yuupp, it's about money. Sadar tidak sadar, memang pada kenyataannya seseorang tak bisa hidup tanpa "uang". Eh, tidak semua seperti itu sih (mungkin). *ralat dikit, dari pada gue digaplok orang*| Tapi, di sini gue berusaha (ingin) membicarakan hal yang seharusnya dan ingin gue sampaikan saja. *iya, gue lagi curhat karena lagi kismin. loe gak usah bilang "oh" deh... bukan masalah loe kok. Ini MASALAH GUE PRIBADI! jadi loe-loe nggak usah mikirin, atau bahkan ikut pusing. TITIK!*

"No money" itu... rasanya beraatt brooo. iya beraaatt... lhawong nyempil keinginan ini-itu. Entahlah... Iya, faktanya "uang memang bisa dicari", eh tapi kalau tidak bekerja mau nyari uang di mana? mau ngutang? nyolong? ngepet? atau bahkan (re: yang kayak di pelem2, "jual diri"--ini sih kejauhan mikirnya) Ah, mungkin banyak opsi-opsi yang sebenernya "nggak-rumit" namun dibikin "menjadi-rumit". Ya ya ya... tetep, (konsisten) tergantung personal masing-masing sih. Ya, masalah loe, derita loe!

FYI, ketika kayak gini-- (re: bokek abeesss/miskin/tongpes/dll) itu rasanya pengen banget deh ngutuk orang-orang (pejabat-pejabat) yang hobinya korupsi. Iya iya, korupsi nggak papa, terserah deh... yang penting, mbok yoh, dicipratin dongs orang-orang yang kere seperti gue ini! <--- *ini sih muke ngarep total-tal* *biarin aja ya, mimpi siang bolong temanya*| Dan lagi, (mikir) "enak banget ya orang-orang kaya itu? nggak bakal mungkin deh kehabisan dan dibikin stress masalah uang". Ya iyalah, orang mereka duitnya banyak, mau ini-mau itu tinggal aja ambil dan pergi beli ini-itu. nah gue, memble deeh...| Iya cuuuy, gue memang lagi CURCOL nggak punya duit alias kere alias kismin alias bokek alias tongpes banget-nget... Dan pas aja kayak gini (re: bokek) lagi banyak banget kebutuahan yang tak terkendalikan. Iya iya, ini pure kesalan yang gue perbuat sendiri. Ketika lagi ada duit, khilaf deh gue ini-itu gue beli aja, nggak mikir jangka panjang. Iya, gue mah orangnya memang demen yang enak-enak aja. Ya iyalah, sapa juga yang mau idup susah. Nggak ada kali ah. kalau ada berarti orang itu sinting.| Selidik punya selidik... Rasanya itu beruaaattt buangeeett cuuuy rasanya. Loe sendiri, gimana perasaan loe ketika lagi bokek dan lagi pengen banget dan butuh banget buat sesuatu? Kejer kan? Memble kan? Bingung, pasti... bisa dipastikan itu bikin stress. Olraaiiittt...

Dan, selain bikin stress... Duit-pun bikin orang manyun tak terkira. Sampek gelut GJ. *sedikit curhat* gegara duit, gueh gelut tuh sama si pacar. Ya iyalah, mau idup bedua seneng tapi kalo gak pegang uang dan gak makan sama ajah dengan bo'ong doong. lapeerrr coooy... yang paling bikin dongkil itu pas pacar gue bilang, "duit bisa dicari!" itu dengan nada enteng. Nah loh, kita bedua kan nggak kerja, mau dicari di mana? Ngutang? Hadooohhh... Itu salah satu hal yang gue takutin deh ah... takut telat balikin, bahkan nggak bisa balikin. Ngomong-ngomong tentang "ngutang", inget, ini ngutang duit bukan kutang, hhaha... *biar dagelan dikit ah, biar kagak tegang2 amat* masalahnya kalo nyinggung masalah duit itu masalah sensitip bingits looh... ada juga yg karna duit bisa jadi "senggol bacok", eh eh eh... balik lagi ke tema "ngutang" ---> buat sapa ajah yang punya uang lebih, boleh aja kok dipinjemin ke temennya yg lagi butuh deh, dari pada "ilang", ala-ala bantuin temen yg lagi susah. tapi eh tapi, tetep hati2, ada juga temen yang "suka minjem" tapi dengan seenaknya. Yaah, you know-lah maksud gueh yang seenaknya itu gimana... Inget juga: "Menolong orang ketika kita lagi mampu itu bagus. Tapi menolong orang ketika kita lagi susah, itu juara!" Iya, terkadang kasian juga loh, buat si yang dermawan yang suka minjemin temennya uang, kebanyakan nggak enak buat nagih... mikir2, "jangan2 si temen yg dipinjemi uang pas lagi nggak ada, jangan-jangan dan jangan-jangan..." ah, rumit memang terkadang. Tapi apa mau dikata, ketika kita sedang butuh dan dalam kondisi bokek abes, ya yang bisa kita lakuin yah memble kalo nggak berani nagih ke temen2 yang sudah "dibantuin" <--- *ini sih curhat abeesss... jujur, gue salah satu orang yang enggak enakan kalau disuruh nagih utang ke temen yang minjem gue. suweerrr deehh... jadinya begini nih, pas lagi bokek, membleee coooy!! -_- *cuma sedikit pesen: "Dear si pengutang, plisss ya ya yaa balikin duit gueh yang udah dipinjem dengan baik-baik. Kan minjemnya baik-baik. Ya kan ya kan?? hhehe :)" terus buat si yang minjemin, "sabar yaaa, nanti uangnya pasti balik, positif thinking aja, rejeki nggak ke mana-mana. Akan selalu ada balasan terbaik buat orang yang baik kok. amiiinnn... :)"| "Bener kata orang yang nyiptain kata "uang itu membawa malapetaka". Yoweslah... ada juga sih yang bilang, "hidup tak melulu tentang uang", iya emang bener. Tapi yaaahhh... apa mau dikata.| Yeeaahh.. beberapa hari ini temanya money money money, cuuuy... Money oh money oh, fulus oh fulus wohuooo... aku gila karnamu, aku galau karnamu, pliisss pliiisss jangan siksa aku! Pliss pliisss, be nice! *remember, it's just about realistis, cuuuy... So, what do you think? Whatever you think... dudududuuu nananananaa~ Pas natal-natal kayak gini, natal yang (katanya) seharusnya damai dan membawa kebahagiaan, yah meskipun aku nggak ngerayain, tapi boleh doong ikutan berdoa... "Dear santa, beri aku uang doong! kan kan, kaatanya kamu baik dan suka ngasih hadiah sama anak-anak yang baik. Aku kan anak baik, santa. hhehehe :) *ini ngacooo banget.| Jika ditanya, doa apa yang saat ini pengen banget gue ucapin yaa... "Tuhan, beri aku uang!" *enggak siih, itu bukan doa yang utama kok, ada yang lain yang lebih utama. Dan itu cukup aku dan Tuhan yang tau* #ababil #hoaakkss *preeeeeeetttt yasudaahhh... 

Wes wes yowes yowes, about money-nya cukup sampai di sini aja yeee... Pesen dikit aja bih yeee: ati2 sama uang! berbahaya!! xoxoxooxoo :p

Bye~
-MdN-

Tuesday, December 24, 2013

I Think So...



Kompas.com - Jika kita perhatikan, hampir di setiap majalah dan berita-berita di internet, selalu ada tips bagaimana mencapai orgasme. Seolah-olah orgasme adalah sensasi terhebat yang bisa dinikmati manusia.

Menurut Yvonne K.Fulbright, Pakar seksologi, orgasme hanyalah salah satu dari kesenangan lain dalam hidup manusia. "Terkadang kita memang tak bisa melihat hal lain yang lebih menyenangkan ketika kita terobsesi untuk mencapai orgasme yang lebih hebat," katanya.

Tampaknya kita memang perlu diingatkan bahwa kehidupan menawarkan banyak hal lain yang lebih menyenangkan, atau setidaknya sama nikmatnya dengan mencapai orgasme.

1. Tertawa tanpa henti
Tak ada yang lebih menyenangkan selain bisa bersama seseorang yang dapat membuat kita tertawa lepas. Hubungan semacam ini tak bisa didapat semua orang. Karena itu jika dapat memilih, pilihlah seseorang yang Anda cintai dan selalu bisa membuat Anda tersenyum bahkan tertawa lepas.

2. Pelukan anak
Sulit rasanya melukiskan perasaan ketika ada tangan mungil memeluk leher kita dan menyandarkan kepalanya di dada. Dunia terasa damai dan penuh cinta.

3. Menerima rejeki
Terkadang Tuhan punya cara yang unik untuk memberikan rejeki pada kita. Misalnya saat kita sedang dilanda kebingungan mencari uang untuk kebutuhan mendesak, tiba-tiba ada teman yang mengembalikan utangnya. Atau mungkin Anda menang kuis dengan hadiah lumayan. 

4. Cinta yang berbalas
Mendadak, semua hal di dunia ini terasa sempurna ketika dua orang saling bertukar kata "I love you".

5. Berpelukan dengan pasangan
Bermesraan dengan pasangan, saling menggenggam tangan atau berpelukan, berbicara dari hati-hati, adalah salah satu hal yang dapat membuat kita lupa pada dunia.

6. Menyelesaikan suatu hal besar
Entah itu saat Anda menyelesaikan projek penting, lulus ujian, atau mendapat pekerjaan baru yang sudah lama diidamkan, akan menimbulkan sensasi luar biasa. Gabungan dari kerja keras dan sebuah pengakuan akan apa yang sudah dilakukan.

7. Bersantai di tempat tidur
Bagi sebagian besar orang, dapat menikmati tempat tidur yang hangat dan nyaman lebih lama adalah kemewahan. Terlebih jika kita bisa melakukannya di tengah jadwal yang padat. (Sumber: Kompas.com)

Thinking!! :)
Nb: Selamat membaca dan memahami dan menyaring serta mencerna dengan apa yang terpampang membahana di atas. Ayeeeyy... Cup cup cup muuuaccch :*
*Salam ngehek yang ajaib!!*

Monday, December 23, 2013

Little things that matter most

Apa salah satu hal yang mungkin kita tahu tidak baik untuk dilakukan tapi tetap saja dilakukan karena rasa penasaran yang tinggi? Membicarakan hal yang tidak ada sangkutannya dengan diri kita sama sekali. Hal tersebut adalah hal yang bisa dikatakan sangat susah untuk dihindari karena kita selalu kepo. Dan ketika kita sudah mengetahui semuanya, kita langsung men-judge sesuatu. Padahal itu adalah bukan hal yang baik.

Lalu apa yang kita rasakan setelah men-judge orang? Senangkah? Biasa sajakah? Atau mungkin merasa kita perlu "habisi" orang itu dengan segala suatu yang ada di pikiran kita mengenai orang tersebut?

Sok alim? Tidak. Sok merasa benar? Tidak juga. Lalu kenapa saya menulis hal-hal seperti diatas? Saya menulis seperti ini karena saya juga menjadi salah satu bagian dari orang-orang tersebut. Sangat mudah untuk kita semua men-judge sesuatu berdasarkan penglihatan kita tanpa mengetahui ini itunya terlebih dahulu. Tapi dengan kita men-judge orang seperti itu, apakah diri kita sudah yang paling benar?

Asumsi yang kita punya terhadap orang lain bukan berarti yang paling benar. Bagaimana kalau ternyata asumsi kita salah? Bagaimana kalau ternyata semuanya jauh berbeda dari apa yang kita pikir tadinya seperti itu? Bagaimana kalau kita merasakan apa yang dirasakan oleh orang tersebut? Apakah baru akan meminta maaf ketika semua asumsi itu terpatahkan? Bukankah alangkah lebih baik jika kita melakukan sebaliknya? Dalam arti kata, berpikir lagi sebelum mengeluarkan asumsi kita seenaknya. Susah memang, saya juga sangat memahami itu. Tapi tidak ada salahnya mencoba.

Banyak sekali perkataan dan juga perbuatan saya yang mungkin menyakiti hati orang lain dan itu termasuk pula ketika saya men-judge orang dengan seenaknya saja. Meminta maaf memang mudah, tapi bagaimana dengan rasa bersalah? Masa iya kita mau terus menerus terlambat menyadari dan menyesalinya? Karena, pasti ada titik dimana kita tidak akan peduli dengan segala perkataan dan juga tulisan yang terkesan klise, namun, akan ada saatnya pula dimana kita menyadari bahwa semua yang terkesan klise itulah justru yang seharusnya ditanamkan sejak awal.

Saya menulis seperti ini, karena saya tidak ingin kita semua terlambat menyadari. Memang tidak ada kata terlambat karena semua membutuhkan proses. Tetapi dalam proses itu, dibutuhkannya kesadaran terlebih dahulu. Kalau kita merasa sudah sadar, kita tidak akan mengulangi yang jelek-jelek tentunya. Ini semua tidak hanya berlaku didalam perkataan dan perbuatan, tetapi juga dengan segala sesuatu yang bersangkutan dengan kehidupan kita seperti Internet (Social Media), lingkungan sekolah, kerja, keluarga, dan masih banyak lagi. Kita sibuk membuka membuka kejelekan dan membicarakan orang lain, tetapi kita juga lupa dengan kejelekan diri kita sendiri..

Tulisan ini bukanlah untuk mengatakan bahwa saya paling benar karena memang tidak, tetapi itulah yang saya rasakan dan pikirkan. Ketika saya sudah menyadarinya, kenapa saya tidak coba berbagi dengan yang lain?Think before you judge someone or something. Itu kalimat yang mungkin sangat mewakili semua yang saya tulis ini. Anda pasti sudah mendengarnya ribuan kali, tapi berapa kali anda pernah melakukan hal tersebut? Benarkan diri anda terlebih dahulu, barulah kita bisa membenarkan hidup orang lain.

Saya tidak sempurna, dan tidak akan pernah sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Tetapi yang perlu dilakukan oleh kita semua adalah belajar. Belajar untuk menjadi lebih baik, dan salah satunya adalah merubah hal-hal kecil (yang mungkin untuk sebagian orang tidak penting) menjadi lebih baik. Seperti contoh, tidak mengurusi hal yang tidak ada urusannya dengan dirinya. Insya Allah kita bisa menjadi orang tersebut..

Semoga... Dan tidak ada salah mencoba dan berusaha memperbaiki diri. Toh, namanya juga usaha. Menjadi lebih baik bukan berarti harus sempurna, yah karena tak ada manusia yang sempurna. Thinking! Yuk mareee!! You can if you think you can! :)) Chaaayooooo...

-MdN-

Friday, December 13, 2013

Hilang...

Siapa mendiamkan dan siapa diam??
Aku pun tak mengerti, kawan...

Taukah kamu, aku terluka
Taukah kamu, ada yang ku rasa hilang
Taukah kamu, waktu tiba-tiba membuatmu menjauh tanpa permisi
Taukah kamu, bukan seperti ini yang ku mau
Taukah kamu, Aku benar-benar (merasa) kehilanganmu

Dan, aku takut waktu benar-benar membawamu pergi dan meninggalkan aku sendiri
Bukan karena hanya takut kamu menjauh, terlebih takut tak (lagi) memiliki sahabat sepertimu

Jika aku salah, katakanlah aku salah
Jika aku menyakitimu, katakanlah kau sakit atas ulahku
Jika aku terlalu muna, aku tak bisa berbuat apa-apa
Namun, tak bisakah kau memberiku maaf?
Tak bisakah kau tetap bertahan dan memegang sayap-sayap yang telah rapuh ini?
Tak bisakah kau tetap menjadi sahabat, saudara, bahkan orang yang selalu ada buat aku?

Iya, aku merasa telah kehilangan sosokmu. Entahlah...
Namun yang pasti dan tak akan pernah berubah, aku menyayangimu lebih...
Apapun yang terjadi, tak akan ku temui seseorang sepertimu

Terima kasih untuk semua yang kau hadirkan
Terima kasih untuk selalu ada buat aku selama ini
Terima kasih untuk selalu menjaga dan membangunkan aku ketika jatuh
Terima kasih untuk membawaku ke jalan terang ketika aku mulai lelah dan tersesat
Terima kasih untuk hal yang tak terkira
Karena kamu tak hanya sekedar teman, sahabat, saudara...

Jum'at Semangat! :))

-MdN-

Monday, December 2, 2013

1

Pernah nggak sih, punya hubungan yang baru dimulai tapi rasanya udah lamaaaaaaa banget barengnya? Apalagi, udah punya rencana bejibun barengan. Kalau dipikir-pikir sih... agak gokil. Gokil banget ding. Ofcourse... Ini hubungan yang baru dilalui dan jalan sebulan, tapi buanyak banget omongan--baik mempertanyakan (wujud asli) masing-masing a.k.a Pe-De-Ka-Te, mencanangkan rencana masa depan untuk berdua, bahkan ngomongin tentang pernikahan. Ah, gokiiilll....

Ah... *berpikir keras* baru sebulan. Iya, sebulan. Tepat tanggal 1 bulan lalu (November), seseorang yang bernama lelaki mengutarakan perasaannya. Bukan, ini tanpa tembak-menembak loh... Tepatnya, tau sama tau tentang perasaan masing-masing. Ya udah, jalani apa yang ada ajah, ngalir, ke mana dan m au seperti apa hubungannya, yang penting kita sama-sama bisa saling jaga.

Kilat? Bisa jadi... Tapi yang namanya perasaan-hati nggak ada yang tau loh...Pilihan jatuh kepada si "bronis"-pun nggak ada yang tau. Yang jelas, I love him so muchooo. Lelaki (tangguh), ehmmm... enggak tangguh-tangguh amat sih sebenernya... ahahhahaa :p *piss Cungkring :*

Hepi 1 (satu) Cungkring-nya akuuuh.... *kasih cium*  Meski masih amat sangat hangat, meski masih terlalu muda, meski masih terhitung jari kebersamaan kita... Tetaplah membuatku tersenyum, tetaplah menjadi teman "gelut"ku yang menyenangkan (no gelut no seru!), tetap menjadi Cungkring yang saat ini bersamaku, Cungkring yang lebih baik dari Cungkring yang sekarang. Tetap menjadi Cungkring yang super sabar menghadapi aku. Makin cintrong, dan makin-makin plus-plus-plus... Iya. Semoga masih ada tanggal 1 untuk seterusnya. Tanggal 1 dan tetap men[1]kan dan menjadikan aku-kamu 1 (satu). 1 (satu) untuk selamanya ya, Cungkring... *ini lebay bin alay diit, biar keliatan masih ABeGe gitu*

----> *seharusnya nge-blog-nya terhitung tanggal 1 kemaren, akan tetapi aku hampir melupakannya. Yeah, 1 di 1 bulan yang berlalu, dan akan menjadi 1 yang indah di bulan yang berikutnya, dan akan selalu menjaadi 1 yang mengesankan. Meski telat nge-post-nya, yang jelas indah. Thanks for loving me, Cungkring... I love you soooo... :))

Sunday, December 1, 2013

Welcome Minggu dan Satu (Desember)!! :)

Desember...
Tepat, hari Minggu dan tanggal satu.
Dan... masih life is about a choices. Iya..

Guuuys... Be calm! Mau susah kayak apapun, hidu tetap harus dijalani. Mau lari kayak gimana, kemanapun, yang namanya problematika itu akan selalu ada. Bukan hanya menghantui dan tak layak dianggap sebagai musuh. Iya, karena mereka justru akan menjadi seorang sahabat yang mengajarkan kita apa itu hidup, yang memberikan proses pendewasaan. Iya, it's about problema. Intinya, nggak ada masalah yang nggak bisa diselesaikan. So, be fight back! Yeeaaayy.... *ini juga bentuk penyemangatan kepada diri sendiri* iya, hidup (juga) nggak melulu tentang seseorang yang mampu menjadi penyemangat.

Eh, itu bukan berarti hidup sendirian itu enak. Yah gitu, senang-susah-tawa-tangis-- merekalah warna-warni yang melukis indah hidup kita, biar hidup nggak melulu hitam-putih. So, semangaaaaattt!! :)

Mau Desember, Januari, Februari, atau apalah... tetaplah menjadi bulan indah menghiasi part-demi-part hidup saya. Semoga dan seharusnya tak perlu ada bulan yang menyedihkan. Tetap sama. Namun, life is never flat. Biar kayak gitu, ya udah... Jadikan hidup ini indah dan tak se-flat papan tripleks yang cepat rapuh.

Oke, Desember... Please be nice!! Auwooouuh :))

-MdN-